Pengertian Flow Meter
Flow meter berfungsi untuk mengukur laju aliran udara dalam suatu sistem. Oleh karena itu pengukuran ini sangat penting dalam berbagai aplikasi industri, seperti sistem ventilasi, pengolahan udara, dan proses produksi yang memanfaatkan udara sebagai fluida kerja. Dengan alat ukur aliran udara, pengguna dapat memantau dan mengontrol aliran udara untuk memastikan efisiensi operasional dan menjaga kualitas proses.
Jenis-Jenis Flow Meter
Alat ukur aliran udara ini tersedia dalam berbagai jenis, masing-masing dengan prinsip kerja dan aplikasi spesifik:
Coriolis Mass Flow Meter
Mengukur aliran massa secara langsung menggunakan efek Coriolis. Jenis ini sangat akurat dan dapat digunakan untuk berbagai jenis gas.
- Memberikan pengukuran yang sangat konsisten dengan akurasi tinggi hingga 0.05%
- Mengukur densitas dengan ketidakpastian rendah untuk hasil yang presisi 2 g/mnt – 600 kg/mnt.
- Memiliki desain kompak dengan tapak jalur pipa minimal, menghemat ruang.
- Dapat digunakan dengan aman di area berbahaya dengan sertifikasi untuk lingkungan berisiko ledakan.
- Tahan lama dan anti-korosif, cocok untuk berbagai kondisi dengan casing baja tahan karat SS 304/ SS 316.
- Tidak ada bagian yang aus atau rusak, mengurangi kebutuhan perawatan.
- Menjaga akurasi meski ada gangguan eksternal.
- Memastikan pengukuran tetap stabil meski ada fluktuasi tekanan pipa.
- Rentang: 0,002 kg/menit hingga 30000 kg/menit
- Tekanan: sampai dengan 1481 bar (21480 psi)
- Temperatur: -196°C (-321°F) hingga +210°C (410°F)
- Akurasi: 0,1% dari tarif
- Bahan: SS 316 Ti, Alloy C22 – 2.4602, Super Duplex – 1.4410, Sandvik HP160, Tantalum – UNS R05200,
- Koneksi Proses: ¼” hingga 12″
Thermal Mass Flow Meter:
Mengukur aliran berdasarkan perpindahan panas akibat aliran udara. Sehingga jenis ini cocok untuk aliran gas dengan laju rendah.
Kelebihan Thermal Mass Flow Meter
- Ukur laju aliran massa gas secara langsung
- Cocok untuk aplikasi di mana suhu dan tekanan berfluktuasi
- Pengukuran yang sangat akurat dan berulang dengan akurasi tipikal ± 1% FS
- Mampu mengukur secara akurat laju aliran gas rendah atau kecepatan gas rendah
- Rasio turn down yang sangat baik, biasanya 50:1
- Tidak ada bagian yang bergerak
Batasan Thermal Mass Flow Meter
- Penggunaan pengukur massa gas terbatas pada cairan yang bersih dan tidak abrasif
- kemudian kehadiran uap air atau tetesan dapat menyebabkan ketidakakuratan pengukuran
- Sifat termal harus diketahui: variasi dari nilai yang dikalibrasi dapat menyebabkan ketidakakuratan
- Biaya awal yang relatif tinggi
Vortex Flow Meter
Mengukur frekuensi pusaran yang terbentuk ketika udara melewati penghalang. Sehingga ideal untuk aplikasi dengan laju aliran yang stabil.
Kelebihan Vortex Flow Meter
- Vortex meter dapat digunakan untuk cairan, gas, dan uap
- Keausan rendah (relatif terhadap flow meter turbin)
- Kemudian biaya instalasi dan pemeliharaan yang relatif rendah
- Sensitivitas rendah terhadap variasi kondisi proses
- Akurasi dan pengulangan jangka panjang yang stabil
- Berlaku untuk berbagai suhu proses
- Tersedia untuk berbagai macam ukuran pipa
Batasan Vortex Flow Meter
- Tidak cocok untuk laju aliran yang sangat rendah
- Panjang minimum pipa lurus diperlukan di bagian hulu dan hilir vortex meter
Baca Juga : Pengukuran Volume Udara dengan Flow Meter
Pitot Tube Flow Meter
Mengukur perbedaan tekanan antara titik statis dan dinamis dalam aliran udara. Meskipun ekonomis, akurasinya lebih rendah dibanding jenis lainnya.
Kelebihan Pitot Tube Flow Meter
- Menyajikan sedikit hambatan untuk mengalir.
- Selain itu, Murah untuk dibeli.
- Jenis sederhana dapat digunakan pada pipa berdiameter berbeda
Kekurangan Pitot Tube Flow Meter
- Turndown dibatasi sekitar 4:1 oleh hubungan akar kuadrat antara tekanan dan kecepatan.
- Jika uap basah, lubang bawah dapat tersumbat secara efektif. Sehingga untuk mengatasi hal ini, beberapa model dapat dipasang secara horizontal.
- Sensitif terhadap perubahan turbulensi dan membutuhkan pemasangan dan perawatan yang cermat.
- Penurunan tekanan rendah yang diukur oleh unit meningkatkan ketidakpastian, terutama pada steam.
- Penempatan di dalam pipa sangat penting.
Variable Area Flow Meter (Rotameter)
Menggunakan pelampung dalam tabung konis yang bergerak sesuai dengan laju aliran. Sehingga cocok untuk pengukuran aliran rendah.
Pengukur aliran area variabel adalah alat pengukur aliran yang sangat sederhana namun serbaguna untuk digunakan pada semua jenis cairan, gas, dan uap. Mereka beroperasi pada prinsip area variabel, dimana fluida yang mengalir mengubah posisi pelampung, piston, atau baling-baling untuk membuka area yang lebih luas untuk aliran fluida. Posisi pelampung, piston, atau baling-baling digunakan untuk memberikan indikasi visual langsung dari laju aliran.
Akurasi
Tingkat akurasi flow meter udara bergantung pada jenis perangkat yang digunakan. Berikut adalah perkiraan akurasi beberapa jenis flow meter:
- Coriolis Mass Flow Meter: ≤0,2%
- Thermal Mass Flow Meter: ±1%
- Ultrasonic Gas Flow Meter: ±1,0%
- Turbine Flow Meter: ±1,5%
- Vortex Flow Meter: 1,25% untuk cairan dan 2% untuk gas serta uap.
- Pitot Tube Flow Meter: 1,5% hingga 5% FS (Full Scale).
Tingkat akurasi ini menjadi pertimbangan utama dalam memilih perangkat, sehingga pengguna bisa memilih jenis yang sesuai dengan kebutuhan pengukuran.
Kesimpulan
Alat ukur aliran udara memang memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi industri untuk memastikan efisiensi dan kualitas proses. Dengan memahami pengertian, karakteristik, jenis, dan akurasinya, pengguna dapat memilih perangkat yang tepat sesuai dengan kebutuhan spesifik.
Untuk kebutuhan lebih lanjut terkait flow meter, kami siap memberikan solusi terbaik dan konsultasi gratis! Hubungi kami sekarang untuk mendapatkan penawaran terbaik!
1 Comment
[…] Baca Juga : Flow Meter Udara – Karakteristik, Jenis, dan Akurasi […]